Umi Arifah
"Lakukan yang terbaik"
Minggu, 09 Agustus 2020
Community Participation In Poor Population Data Collection
Sabtu, 25 Juli 2020
Rabu, 24 Oktober 2018
Untuk lengkapnya silahkan baca di https://drive.google.com/open?id=1KPXf1wz0Z2D0Yi93n_szNCVrXrPaTlns
Praktik Baik Desa dalam Implementasi Undang-Undang Desa
Ahmad Rofiq • Agus Salim • Bejo Untung • Indro Laksono • Umi Arifah • Wahidah R. Bulan • Setyawan H
Abstrak
Untuk lengkapnya silahkan baca di https://drive.google.com/open?id=1VoAG16NRfrkG6ZAz29ge3dzQcI4CAvzH
Untuk lengkapnya silahkan baca di https://www.publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/SENASPOLHI/article/view/2428
Untuk lengkapnya silahkan baca di https://drive.google.com/open?id=1TSKdS7N0aINZkPsgGO6waZAOgPu77oIz
Untuk lengkapnya silahkan baca di https://drive.google.com/open?id=1yx8U4eOVSOlFEUdTgHDnyW87J1P7EhBL
Jumat, 16 Maret 2018
Untuk lengkapnya silahkan baca di https://drive.google.com/open?id=1LHlFL82T06442RZuIzB6-i1Hv3fymuxd
Abstract
Selasa, 21 Februari 2017
PENDIDIKAN SEKS DI SEKOLAH
- Memahami
seksualitas sebagai bagian dari kehidupan yang esensi dan normal.
- Mengerti
perkembangan fisik dan perkembangan emosional manusia.
- Memahami
dan menerima individualitas pola perkembangan pribadi.
- Memahami
kenyataan seksualitas manusia dan reproduksi manusia.
- Mengkomunikasikan
secara efektif tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
seksualitas dan perilaku sosial.
- Mengetahui
konsekuensi secara pribadi dan sosial dari sikap seksual yang tidak
bertanggung jawab.
- Mengembangkan
sikap tanggung jawab dalam hubungan interpersonal dan perilaku sosial.
- Mengenal
dan mampu mengambil langkah efektif terhadap penyimpangan perilaku
seksual.
- Merencanakan
kemandirian di masa depan, sebuah tempat dalam masyarakat, pernikahan dan
kehidupan keluarga.
- Keterbukaan pada orang tua
- Pengarahan akan persepsi mereka tentang seks
bahwa hal tersebut mengacu pada ‘jenis kelamin’ dan bukan lagi tentang
hal-hal di luar itu (hubungan laki-laki dan perempuan; proses membuat
anak; dsb.)
- Perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
- Pengenalan bagian tubuh, organ, dan fungsinya.
- Memakai bahasa yang baik dan benar tentang seks dengan menggunakan bahasa
ilmiah, seperti ‘Penis’, ‘Vagina’.
- Pengenalan sistem organ seks secara sederhana.
- Anatomi sistem reproduksi secara sederhana.
- Cara merawat kesehatan dan kebersihan organ
tubuh, termasuk organ seks/organ reproduksi.
- Mengajarkan anak untuk menghargai dan melindungi
tubuhnya sendiri.
- Proses kehamilan dan persalinan sederhana.
- Mempersiapkan anak untuk memasuki masa pubertas.
- Perkembangan fisik dan psikologis yang terjadi
pada remaja.
- Ciri seksualitas primer dan sekunder.
- Proses terjadinya mimpi basah.
- Proses terjadinya ovulasi dan menstruasi secara
sederhana.
- Memberikan pemahaman bagi para siswa mengenai
pendidikan seksual agar siswa dapat memiliki sikap positif dan perilaku
yang bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya secara umum.
- Menanamkan nilai-nilai keagamaan secara baik.
- Menjelaskan sistem organ seks dengan cukup
detail.
- Proses kehamilan dan persalinan agak detail.
- Sedikit materi tambahan tentang kondisi patologis
pada sistem organ seks.
- Memperluas apa yang telah dibicarakan di SD kelas
5 dan 6, yakni identitas remaja, pergaulan, dari mana kau berasal, proses
melahirkan, dan tanggung jawab moral dalam pergaulan.
- Lebih mengarah
ke penyuluhan ‘Safe Sex’. Bukan hanya untuk menghindari kehamilan, tapi
juga menghindari penyakit-penyakit seksual.
- Sudah mulai
disampaikan bahaya penyakit menular seksual (PMS), terutama HIV/AIDS.
- Memberikan pemahaman
secara spesifik nilai-nilai agama yang harus dijalankan dan dilarang
agama.
- Menjelaskan
secara detail dan lengkap materi bahaya penyakit menular seksual (PMS),
terutama HIV/AIDS.
- Mendalami lagi apa yang telah diberikan di SD dan
SLTP yakni secara psikologis pria dan wanita, paham keluarga secara
sosiologi, masalah pacaran dan tunangan, komunikasi, pilihan cara hidup
menikah atau membujang, pergaulan pria dan wanita, tubuh manusia yang
berharga, penilaian etis yang bertanggung jawab sekitar masalah-masalah
seksual dan perkawinan.
- Memberikan pemahaman bahwa segala yang dilakukan individu
masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan, sehingga dalam
bertindak harus sesuai dengan aturan agama.
Senin, 20 Februari 2017
CARA PENYAMPAIAN PENDIDIKAN SEKS YANG TEPAT
Kamis, 18 Agustus 2016
Tidak Semua Teman Tulus Berteman Dengan Kita, Ini 7 anda Kamu Punya Teman Yang Tidak Tulus Berteman Denganmu
Berada di antara teman yang bisa diajak bercerita dan tertawa bersama itu sangat menyenangkan. Rasanya sehari itu tidak cukup. Tapi bisa memiliki orang-orang yang bisa bercerita, tertawa dan menangis sekalipun mereka tidak ada di dekat kita, itu melengkapi hidup.
Teman itu bukan mereka yang memberikan sesuatu yang wah. Teman itu cukup memberikan hal-hal sederhana, namun saat kita menerimanya, kita akan merasa bahwa tak ada satu pun yang dapat membalas kebaikannya. Alasannya juga sederhana, karena mereka memberi dengan tulus.
Namun ada kalanya kamu akan menemui banyak jenis orang, termasuk yang punya maksud tertentu atau benar-benar tulus padamu. Ada kalanya kamu tahu bahwa ia tulus, tapi beberapa orang ada juga yang tidak menyadarinya dan menganggap semua teman itu sama.
Inilah beberapa hal yang bisa kamu lihat dari teman-temanmu, apakah ia tulus atau justru palsu:
Mereka menghilang ketika Kamu sulit dan mendatangimu hanya saat kamu bahagia
Jika kamu merasa tiba-tiba teman-temanmu datang pada saat kamu mencapai kesuksesan atau saat kamu sedang bahagia, dan menghilang ketika kamu ada di bawah, kamu patut mencurigainya.
Kamu melihat mereka memanfaatkan orang lain termasuk dirimu
Teman-teman yang palsu biasanya sangat mencolok jika diperhatikan seksama. Mereka mungkin akan meminta bantuan ketika mereka butuh, karena mereka merasa kamu menguntungkan, jadi hati-hati, jangan sampai kamu dimanfaatkan.
Mereka menghargaimu dengan cara yang sederhana, yaitu mendengarkan waktu kamu bicara
Kamu bisa melihat dengan jelas apakah seseorang tulus atau tidak berteman denganmu ketika mereka mampu menghargaimu dengan cara yang sederhana, yaitu mendengarkan waktu kamu bicara. Jika ia hanya mementingkan diri sendiri dan meminta kamu mendengarkannya dan mengabaikanmu, maka sudahi saja berteman dengan mereka.
Mereka akan menjelekkan dengan nada dan tujuan berbeda, yaitu menjatuhkanmu
Teman yang baik mungkin akan bercanda satu sama lain dan menjelekkan satu sama lain, namun kalian berdua tahu itu hanya candaan. Tapi teman palsu akan menjelekkan dengan nada dan tujuan berbeda, yaitu menjatuhkanmu.
Mereka tidak ikut senang ketika kamu mendapatkan hal baik
Ini mudah dilihat dari beberapa teman palsu. Ketika semua hal baik berdatangan padamu, kamu pasti bahagia bukan? Hal ini berbeda dengannya, ia justru tak merasa ini hal yang patut dirayakan atau ia seperti tak peduli sama sekali.
Mereka berbicara di belakangmu, seakan mereka adalah malaikat yang baik
Semua orang pasti pernah berbicara di belakangmu, tapi teman palsu selalu membicarakan hal buruk tentang orang lain. Menilai bahwa orang yang dibicarakan lah yang buruk dan seakan mereka adalah malaikat yang baik. Kamu perlu hati-hati.
Percaya intuisi atau kata hatimu
Terkadang, tanpa kamu berteman lama pun kamu tahu mana teman yang tulus mana yang hanya pura-pura. Kamu merasa ada yang tidak baik dari sikapnya dan lain sebagainya. Orang seperti ini biasanya kritis dan tidak mudah terpengaruh, punya karakter yang kuat dan peka.
sumber : ruangperempuan
FITNAH YANG KEJAM
Islam sangat mengecam perbuatan memfitnah orang lain. Memfitnah itu lebih kejam daripada membunuh. Artinya, berbuat fitnah itu lebih besar dosanya daripada membunuh. (QS. Al-Baqarah : 217)
Ali bin Abi Thalib RA. pernah menyebut orang yang membiarkan lidahnya bebas tak terkendali dalam menyebarkan keburukan dalam masyarakat adalah pendosa besar. "Orang yang mengatakan sesuatu keburukan dan orang yang membiarkannya adalah sama-sama berdosa," ujar Khalifah Ali.
Al-Quran telah memperingatkan akan beratnya siksa bagi orang-orang yang suka memfitnah atas kehormatan seseorang dan mengatakan tentang kesalahan-kesalahan tersembunyi mereka. "Sesungguhnya, orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat." (QS. Annur : 19)
Pada hakikatnya, kebiasaan memfitnah itu lahir dari rasa dengki, sombong, angkuh, tidak menerima kebenaran, dan menganggap orang lain lebih rendah daripada dirinya. Memfitnah adalah tindakan yang paling kejam sebab bisa berdampak pada kehancuran, kemusnahan, dan permusuhan. Ketika Rasulullah SAW. ditanya sahabatnya, "Siapakah Muslim yang terbaik ya Rasulullah ?" Beliau menjawab, "Seseorang yang selamat dari lidah dan tangannya." (Muttafaq'alaih)
Untuk itu, Islam memberikan solusi terbaik untuk menghindarkan diri dari perilaku memfitnah.
Pertama, jangan suka menggibah dan mencari-cari kesalahan orang lain. Menyebar gibah dan mencari-cari kesalahan orang lain merupakan perilaku yang sangat dibenci dan harus dihindari. Allah SWT. berfirman, "Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah satu dari kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujarat : 12)
Kedua, jangan suka memata-matai orang lain. Memata-matai kekurangan orang lain, apalagi untuk disebarluaskan adalah perilaku yang sangat tidak terpuji. Ia sibuk melihat kekurangan dan kesalahan orang lain sedangkan ke kurangan dinnya sendiri terlupakan. Rasulullah SAW. bersabda, "Jangan suka menyelidiki, mematai-matai, dan menjerumuskan orang lain. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga, jangan suka menyebarkan kekurangan orang lain. Orang yang gemar membicarakan kekurangan orang lain, sejatinya ia sedang memperlihatkan jati dirinya yang asli. Semakin banyak kekurangan yang ia bicarakan / sebarkan, maka semakin jelas keburukan diri si penyebar.
Keempat, jangan suka mencurigai orang lain. Allah SWT. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka kecurigaan), karena sebagian dari purbasangka itu dosa." (QS. Al Hujurat : 12)
Kelima, tidak merendahkan orang lain. Sebab, bisa jadi orang yang direndahkan lebih baik dan terhormat daripada orang yang merendahkan. Allah SWT. berfirman, "Hai ofang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik." (QS. Al Hujurat : 11)
Keenam, membiasakan klarifikasi (tabayun). Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al Hujurat : 6)
Dengan demikian, "Sungguh, bahagia orang yang dijauhkan dari fitnah. Sungguh, bahagia orang yang dijauhkan dari fitnah. Sungguh, bahagia orang yang dijauhkan dari fitnah dan orang yang diuji lalu sabar. Sementara itu, kecelakaan berhak dirasakan orang yang berinteraksi dengan fitnah dan berbuat (berusaha mencarinya) di dalamnya." (HR. Abu Dawud). Wallahualam.
Jumat, 05 Agustus 2016
8 PESAN UNTUK PARA SUAMI
- Hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
- Jika marah, boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya).
- Jantung rumah tangga adalah seorang istri, jika hati istrimu tidak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian), maka sayangilah istrimu agar dia bahagia dan kau akan merasa seperti disyurga.
- Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan, dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.
- 2 orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah, karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.
- Diluar banyak wanita idaman melebihi istrimu, namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu, saat kami menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu.
- Banyak istri yang baik, tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
- Ajarkanlah anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.
Jumat, 29 Juli 2016
Mazhab dalam Islam
- Mazhab agama Islam yang paling banyak dianut di Indonesia adalah Mazhab Syafi'
- Pengertian Mazhab dalam Islam tidak serupa dengan denominasi dalam Kristen, melainkan satu tingkat di bawahnya. Denominasi Katolik-Protestan-Ortodoks lebih setara dengan denominasi (firqah) Sunni-Syi'ah dalam Islam.
- Istilah Mazhab secara umum dalam bahasa Indonesia juga digunakan untuk merujuk kepada suatu aliran tertentu dalam suatu disiplin ilmu atau filsafat, misalnya Mazhab Frankfurt dengan tokoh-tokoh pemikirnya Theodor Adorno, Max Horkheimer, Walter Benjamin, Herbert Marcuse, Jürgen Habermas, dll.
- Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak mendukung Ali (kecuali Syiah Zaidiyah sekarang)
- Kepemimpinan (Imamah) merupakan satu dari beberapa pokok keimanan.
- Memandang Imam Itu ma'shum (orang suci)
- Wajib adanya Imam yang tersembunyi (Al-Imam Al- Mastur)
- Al-Quran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan, sedangkan yang asli berada di tangan Al-Imam Al-Mastur (Syi'ah Imamiyah)
- Tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahli Bait), (kecuali madzhab Zaidiyyah)
- Memperbolehkan taqiyah
- Tidak menerima ijma dan qiyas (kecuali madzhab Zaidiyyah)
- Wajib sujud di atas tanah atau batu (Syi'ah Imamiyah)
- Memperbolehkan nikah mut'ah (Syi'ah Imamiyah)
- Tidak melakukan shalat Jumat karena Imam yang asli tidak ada (Syi'ah Imamiyah)